Rabu, 31 Oktober 2007

Virtual Reality

Virtual reality (VR) atau realitas maya adalah teknologi yang membuat pengguna dapat berinteraksi dengan suatu lingkungan yang disimulasikan oleh komputer (computer-simulated environment), suatu lingkungan sebenarnya yang ditiru atau benar-benar suatu lingkungan yang hanya ada dalam imaginasi. Lingkungan realitas maya terkini umumnya menyajikan pengalaman visual, yang ditampilkan pada sebuah layar komputer atau melalui sebuah penampil stereokopik, tapi beberapa simulasi mengikutsertakan tambahan informasi hasil pengindraan, seperti suara melalui speaker atau headphone.
Beberapa sistem
haptic canggih sekarang meliputi informasi sentuh, biasanya dikenal sebagai umpan balik kekuatan pada aplikasi permainan (games) dan medis. Para pemakai dapat saling berhubungan dengan suatu lingkungan sebetulnya atau sebuah artifak maya baik melalui penggunaan alat masukan baku seperti keyboard dan mouse, atau melalui alat multimodal seperti, Polhemus boom arm, dan omnidirectional treadmill.
Lingkungan yang ditirukan dapat menjadi mirip dengan dunia nyata, sebagai contoh, simulasi untuk pilot atau pelatihan pertempuran, atau dapat sangat berbeda dengan kenyataan, seperti di VR game. Dalam praktek, sekarang ini sangat sulit untuk menciptakan pengalaman Realitas maya dengan
kejernihan tinggi, karena keterbatasan teknis atas daya proses, resolusi citra dan lebar pita komunikasi. Bagaimanapun, pembatasan itu diharapkan untuk secepatnya diatasai dengan berkembangnya pengolah, pencitraan dan teknologi komunikasi data yang menjadi lebih hemat biaya dan lebih kuat dari waktu ke waktu.

Dampak
Ada beberapa dampak sosial akibat munculnya teknologi baru, seperti virtual reality. Mychilo S. Cline berargumen dalam bukunya bahwa virtual reality akan menyebabkan perubahan dalam kehidupan manusia dan segala aktivitasnya, seperti:
- virtual reality akan tergabung dalam kehidupan sehari-hari dan aktivitasnya serta akan dapat digunakan dalam berbagai cara.
- Teknik-teknik yang telah dikembangkan akan mempengaruhi tingkah laku manusia, komunikasi interpersonal, dan pengetahuan manusia.
- Semakin banyak kita menghabiskan waktu di dunia virtual
, akan terjadi perpindahan perlahan-lahan ke dunia virtual tersebut, yang akan berdampak pada bidang ekonomi, budaya, dan pandangan global.
- Desain dari dunia virtual dapat mengembangkan hak asasi manusia yang paling mendasar ke dalam ruang virtual, untuk mempromosikan kebebasan manusia, keberadaannya, dan stabilitas sosial.
Istilah virtual reality dipakai pertama kali di awal tahun 1990-an pada game video dan komputer, terutama untuk permainan tembak-menembak dari sudut pandang orang pertama. VR ini memberikan realitas buatan yang membawa manusia pada area 3D buatan komputer. Sistem virtual reality ini menggunakan stereoscopic goggles (kaca mata) yang menyediakan gambar 3D dan perangkat elektronik lain berbasis sensor dipasang pada badan untuk memberikan efek seolah-olah pemain bisa memegang objek-objek yang tampak pada kaca mata 3D.
Yang menarik, VR tidak hanya untuk senang-senang saja. Manfaat yang paling terasa, virtual reality dapat dipakai untuk menciptakan ilusi dan imajinasi nyata seperti simulasi penerbangan untuk training pilot dan astronot. Meskipun simulasi ini sangat mahal, tapi kedekatannya dengan kenyataan memberi manfaat dan penghematan yang luar biasa dibanding harus latihan dengan kondisi sebenarnya.Yang juga menarik adalah game VR bisa dimainkan oleh anak yang sedang dirawat oleh dokter gigi. Agar tidak fokus pada rasa takutnya, si anak dilengkapi kacamata khusus dengan tayangan game dan memegang game controler untuk mengendalikannya.
Virtual reality punya varian lain yang disebut Spatially Immersive Displays. Prinsipnya pada sebuah ruang di semua sisinya dipasang layar flat lebar sehingga seluruh jangkauan pandang manusia di dalam ruang tersebut tertutupi oleh tampilan objek yang disimulasikan. Hasilnya, orang akan merasa benar-benar berhadapan dengan objek tersebut. Contohnya adalah simulasi untuk melakukan testing terhadap desain sebuah bangunan yang akan direalisasikan misalnya mal, stasiun kereta, hotel, dan lain-lain.
Perkembangan komputer dan perangkat lunaknya memungkinkan semua gambaran ‘nyata’ hadir di semua bidang kehidupan, mulai game, kedokteran, hingga bisnis. Misalnya untuk bagian marketing, teknologi VR memungkinkan marketer mempresentasikan produk langsung ke benak konsumen lebih nyata, sesuatu yang tidak mampu dilakukan media promosi konvensional. Contoh bagi industri wisata, dengan VR calon wisatawan bisa merasakan dahulu tur ’maya’ objek wisata yang hendak dikunjunginya.
Beberapa metode yang digunakan dalam pembuatan VR antara lain berbasis simulasi, gambar Avatar, projeksi gambar, desktop, dan True Immersive VR. Pada VR berbasis simulasi contohnya adalah simulasi berkendaraan. Simulator terdiri dari beberapa sistem yaitu visual jalan raya lengkap dengan tanjakan, lobang jalan dan lampu lalu lintas. Kendali perangkat yang sangat mirip dengan mobil nyata, serta sensor-sensor penunjang. Pendek kata, orang yang mengendarai mobil simulasi akan merasakan kondisi yang sama persis ketika di jalan raya yang sebenarnya. Termasuk jika dia melewati jalan berlobang akan juga merasakan goncangan.


sumber: wikipedia.com
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2006/092006/28/cakrawala/lain02.htm

Tidak ada komentar: